Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Teater

Mengekspresikan Diri melalui Karya Seni Teater

Mengekspresikan Diri melalui Karya Seni Teater Kegiatan mengekspresikan diri merupakan sebuah tindak lanjut dari mengapresiasi karya seni itu sendiri. Di dalam kegiatan mengekspresikan diri terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan. Hal yang perlu dipersiapkan itu adalah teknik bermain dan prinsip yang haus diterapkan ketika mengekspresikan diri dalam karya seni teater . Apa saja teknik dan prinsip yang harus dikuasai sebelum bermain teater? Apa saja hal yang harus dilakukan ketika kamu akan menggelar pertunjukan seni teater? Yuk, kita pelajari bersama dengan baik dalam bab ini. Dalam pembelajaran kali ini, diharapkan kamu dapat mengeksplorasi teknik olah tubuh,olah pikir, dan olah suara; merancang pertunjukan teater Nusantara. Selain itu, diharapkan kamu dapat menerapkan prinsip kerja sama dalam berteater dan menggelar pertunjukan teater Nusantara. Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir dan Olah Suara Pada bab sebelumnya, kamu sudah mengenal berbagai hal tent

Mengidentifikasi Teater Berdasarkan unsur-unsurnya

Mengidentifikasi Teater Berdasarkan unsur-unsurnya Seperti halnya seni yang lainnya, seni teater juga mempunyai berbagai unsur di dalamnya. Apa saja unsur-unsur yang ada dalam pertunjukan seni teater itu? Perhatikan dengan saksama uraian berikut ini. a. Lakon Lakon dapat diartikan sebagai cerita yang dipertunjukkan. Lakon merupakan hal yang esensial dalam pertunjukan teater. Coba saja kamu bayangkan jika sebuah pertunjukan hanya ada pemainnya saja tanpa adanya lakon. Apakah hal tersebut akan dapat dinikmati sebagai sebuah drama atau pertunjukan teater? Sebaliknya, jika hanya ada lakon tanpa adanya pemain dan tempat, hal itu sama saja dengan menikmati sebuah drama dalam bentuk bacaan. b. Pemain Pemain adalah orang-orang yang memerankan tokoh cerita dalam pertunjukan teater. c. Tempat Tempat merupakan sebuah arena untuk melakukan pementasan teater. Biasanya pertunjukan ini menggunakan panggung sebagai tempat pertunjukan. Akan tetapi, ada juga pertunjukan

Periode Perkembangan Teater Nontradisional di Indonesia

Periode Perkembangan Teater Nontradisional di Indonesia Perkembangan teater nontradisional di Indonesia  dapat diklasifikasikan sebagai berikut. 1) Periode Opera Abdul Muluk Mengapa dikatakan periode Abdul Muluk? Karena pada zaman ini terdapat sebuah opera yang bernama Opera Abdul Muluk. Opera Abdul Muluk ini berisi cerita, pantun, dan syair berbahasa Melayu. Periode ini tidak mengalami perkembangan yang signifikan. Bahkan, opera ini dapat dikatakan mati. 2) Periode Pembenihan Pertama (1891) Seperti halnya periode sebelumnya, periode ini ditandai dengan adanya sebuah teater yang berbentuk orkes stambul. Orkes ini merupakan sebuah pertunjukan yang berbentuk opera atau drama musik. Cerita yang dibawa-kannya berupa kisah atau hikayat yang berasal dari Persia, seperti Seribu Satu Malam, Ali Baba, dan Abu Nawas. Selain cerita dari Persia, terkadang orkes stambul ini membawakan kisah dari Eropa dan India. Meskipun mengambil cerita atau kisah dari luar negeri, ceri

Menerapkan Prinsip Kerjasama Dalam Bermain Teater, Menyiapkan Pertunjukan Teater Daerah Setempat di Sekolah

Menerapkan Prinsip Kerjasama Dalam Bermain Teater Kerja sama dalam hal apapun sangat diper-lukan. Setiap pekerjaan ataupun permasalahan, solusi terbaiknya adalah adanya sebuah kerja sama dari orang-orang yang menghadapinya. Begitupun dengan teater. Dalam pertunjukan teater sangat mutlak diperlukan kerja sama. Kerja sama dalam teater dapat dilakukan dengan cara berinteraksi dan berkoordinasi di antara unsur-unsur sebuah pertunjukan. Jika interaksi dan koordinasi antara unsur-unsur pertunjukan teater itu dapat terjalin dengan baik, niscaya pertunjukan akan berjalan dengan baik, bahkan membuahkan hasil yang sangat maksimal. Kerja sama dapat dilakukan sedini mungkin agar tidak muncul ego individual di antara pemain ataupun staf pertunjukan yang lainnya. Pemain harus terus berkoordinasi dengan sutradara, penata rias, penata artistik, penata busana, dan yang lainnya. Begitupun koordinasi antara staf produksi dan staf lainnya. Karena sangat pentingnya kerja sama dalam berteate

Merancang Pertunjukan Teater Daerah Setempat

Merancang Pertunjukan Teater Daerah Setempat Pada artikel sebelumnya, telah di uraikan tentang bagaimana merancang sebuah pertunjukan itu. Jika berbagai hal yang dipersiapkan saat merancang pertunjukan terater sudah siap, kamu harus melakukan hal berikut ini. 1. Mengelola Pertunjukkan Sebuah pertunjukan tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal jika tidak dikelola dengan baik. Pengelolaan pertunjukan dapat berlangsung sebelum dan selama pertunjukan. Ketika kita mengelola sebuah pertunjukan, interaksi dan koordinasi di antara tim sangat diperlukan. Pengelola pertunjukan, dalam hal ini dilakukan oleh seorang sutradara. Biasanya, sutradara merupakan pemimpin pertunjukan. Koordinasi dan interaksi antara seorang sutradara dengan pemain, penata dekorasi, penata busana, penata rias, penata musik, dan seba-gainya sangat dituntut agar sebuah pertunjukan berjalan dengan sukses. 2. Menyusun Jadwal Setelah perencanaan pengelolaan dilakukan, hal yang dilakukan dalam meranca
Copyright © Teater Seniman. All rights reserved.